pasains

Situs ini ada sejak Desember 04, yang merupakan jawaban atas perkembangan teknologi & informasi kepencintaalaman. Internet sebagai wahana yang tak terikat batasan ruang, waktu dan batas negara, telah menjamah berbagai bidang kehidupan termasuk dunia kepencintaalaman. Internet menjadi pilihan PASAINS dalam penyampaian informasi tentang selukbeluk dunia kepencintaalaman.

Thursday, March 08, 2007

Hujan Lebat, Angin Ribut, dan Hujan Es

1. Hujan Lebat, Angin Ribut, dan Hujan Es

Fenoma cuaca seperti hujan es, angin kencang yang dikategorikan angin putting beliung/leysus/angin puyuh serta issu Badai menerjang kawasan Indonseia, fenomena cuaca tersebut sebenarnya bukan fenomena cuaca yang baru terjadi atau fenomena cuaca yang aneh, karena fenomena ini biasa terjadi di Indonesia. Masih segar ingatan kita beberapa bulan atau minggu yang lalu, seperti di daerah pacitan, ngawi, taman mini, cileduk, Krawang, Tegal, Madiun, dan beberapa tempat di Sumatera, dan daerah lainnya, bahkan beberapa tahun lalu di Jakarta Pusat pernah dihebohkan dengan adanya angin kencang dapat menghempaskan pesawat helikoper, jadi fenomena ini sudah pernah terjadi, hanya kejadiannya mempunyai frekuensi yang jarang.

Sementara hujan lebat atau deras yang biasa terjadi setiap tahun sebenarnya fenomena cuaca yang umum terjadi, bahkan dari tahun ketahun hujan lebat selalu ada, apakah disaat musim penghujan, musim peralihan sekalipun dimusim kemarau, ringkasnya hujan lebat tidak mempunyai siklus teratur, kesemuanya itu tergantung sirkulasi udara yang sedang terjadi, wallahu alam !

Angin Putting beliung adalah angin kencang, tapi angin kencang belum tentu dikatakan angin putting beliung, tergantung kecepatan angin yang menyertainya, angin putting beliung kejadiannya singkat antara 3- 5 menit setelah itu diikuti angin kencang yang berangsur-angsur keceptannya melemah, sedangkan angin kencang dapat berlangsung lebih dari 30 menit bahkan bisa lebih dari satu hari dengan kecepatan rata-rata 20 – 30 knot, sementara puting beliung biasa kecepatannya dapat mencapai 40 – 50 km/jam atau lebih dengan durasi yang sangat singkat dan tidak sama dengan fenomena Badai yang sering melanda di negara Amerika, Australia, filipina, Jepang, Kore maupun China.

Fenomena ini biasanya terjadi pada saat musim peralihan atau pada saat cuaca/hujan di musim hujan yang hujannya masih banyak terjadi pada siang atau malam hari, karena memang fenomenanya selalu terjadi setelah lepas pukul 13.00 – 17.00 namun demikian tidak mentup kemungkinan dapat terjadi pada malam hari.

Hujan Es+ Angin putting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) dekat dengan permukaan bumi, dapat juga berasal dari multi sel awan dan pertumbuhannya secara vertical dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang, jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat local dan tidak merata, jenis awan berlapis lapis ini menjulang kearah vertical sampai dengan ketinggian 30.000 feet lebih, Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo Nimbus (CB)

Bagaimana mengetahui adanya hujan es/angin puting beliung ?

Karena sifatnya yang lokal, luasannya kurang dari 10 km maupun durasinya yang sangat singat maka jika kita menggunakan model cuaca dengan grib 0,75 derajat (82,5 km), maka mempunyai perbandingan 1 : 8, kecuali kita mempunyai meso scal dengan domain yang sangat kecil kurang lebih 10 km, namun demikian fenomena tersebut sangat perlu diketahui oleh kita yang ada diluar rumah, seperti :

  • lebih sering terjadi pada peralihan musim kemarau ke musim hujan
  • lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, tapi terkadang pada malam hari
  • satu hari sebelumnya udara pada malam hari- pagi hari udaranya panas/pengap/sumu'
  • sekitar pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan cumulus (awan berlapis-lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol
  • tahap berikutnya adalah awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap
  • perhatikan pepohonan disekitar tempat kita berdiri, apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang cepat, jika ada maka hujan dan angin kencang sudah akan datang
  • terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri
  • biasanya hujan pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba dengan deras, apabila hujan nya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lingkungan kita berdiri
  • Terdengar sambaran petir yang cukup keras, apabila indikator tersebut dirasakan oleh kita maka ada kemungkinan hujan lebat+petir dan angin kencang akan terjadi
  • Jika 1 atau 3 hari berturut –turut tidak ada hujan pada musim penghujan, maka ada kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun tidak.

DIMANA SAJA ?

Wilayah yang akan memasuki musim pancaroba dapat dipastikan akan mengalami hujan lebat+angin kencang yang bersifat lokal, namun tidak menutup kemungkinan dimusim hujan juga akan terjadi angin putting beliung, pada saat musim penghujan biasanya terjadi jika 2 – 3 hari berturut-turut tidak terjadi hujan bahkan sebaliknya cuaca cukup cerah. Suatu daerah sudah mengalami putting beliung kecil kemungkinan akan terjadi angin putting beliung susulan.

Antisipasi :

  • Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut
  • Perhatikan atap rumah yang sudah rapuh, karena pada rumah yang rapuh sangat mudah sekali terhempas, sedangkan pada rumah yang permanent kecil kemungkinan terhempas.
  • Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian, karena peristiwa fenomena tersebut sangat cepat

0 Comments:

Post a Comment

<< Home